Anak-anak pun punya privasi yang harus dilindungi. Setidaknya,
demikianlah yang dipikirkan pihak Federal Trade Commission (FTC) Amerika
Serikat yang akan memperketat regulasi dari aplikasi mobile untuk
anak-anak mulai Juli 2013. Peraturan baru tersebut akan mewajibkan situs
dan aplikasi khusus anak-anak untuk memperoleh izin orang tua sebelum
mereka “menyedot” foto, video, atau informasi identitas lain milik anak.
Keputusan ini dihasilkan berdasar survei yang menyatakan bahwa sebagian besar aplikasi untuk anak-anak telah mengirimkan program pengumpul data anak tanpa sepengetahuan anak ataupun orang tuanya.Aturan tersebut tidak berlaku bagi aplikasi berplatform Apple App Store dan Google Play, namun mereka tetap bertanggung jawab untuk mematuhi hukum.
Pemerintah federal Amerika Serikat telah lama mencoba untuk melindungi privasi online anak-anak, dimulai pada tahun 1998 dengan Children’s Online Privacy Protection Act (COPPA). Namun selama ini hukum perlindungan tersebut hanya berlaku untuk situs web. FTC memaksa COPPA sejak dua tahun lalu untuk memberlakukannya juga untuk aplikasi mobile dan social media
“Internet dari 2012 adalah sangat berbeda daripada Internet dari 14 tahun yang lalu,” kata Ketua FTC Jon Leibowitz. “Beberapa perusahaan, terutama beberapa jaringan iklan, memiliki keinginan tak terpuaskan untuk mengumpulkan informasi dari anak-anak.”
FTC menganalisis aplikasi 400 anak-anak di Apple App Store dan Google Play, toko aplikasi untuk Android. Mereka menemukan bahwa 60% dari aplikasi tersebut mengirim identitas pengguna perangkat ke jaringan iklannya. Dan sebanyak 3,5% dari aplikasi mengirimkan lokasi dan nomor telepon pengguna. Banyak juga aplikasi berisi iklan dan link ke jaringan sosial yang tidak memberi notifikasi lebih dulu ke pengguna sebelum mereka mengunduhnya. Jika penggunanya adalah anak-anak, tentu akan lebih “terjebak” lagi, sebab mereka tidak sadar sudah terjadi pelanggaran privasi atas dirinya.
Bagaimana dengan anak Indonesia?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar