Rabu, 01 Mei 2013

Antara QWERTY dan Dvorak

Q-W-E-R-T-Y. Enam huruf yang mendefinisikan begitu banyak kehidupan kita bangun. Deretan huruf tersebut ada di keypad ponsel, keyboard laptop, atau keyboard virtual tablet PC. Adalah Christopher Sholes dari Milwaukee yang pertama kali menetapkan tata letak huruf pada papan mesin ketik di abad ke-19 lalu. Sejak itu, seolah seluruh dunia sepakat bahwa urutan huruf pada tombol ketik haruslah mengikuti konsep QWERTY.

QWERTY dan Dvorak

Susunan QWERTY pertamakali dipatenkan Sholes pada 1878, termasuk sejumlah perbedaan dari layout modern saat itu. Susunan ini menjadi popular berkat dipakai pada mesin tik manual jenis Remington No. 2 yang diproduksi di tahun 1878 juga. Ini merupakan mesin tik pertama yang menggunakan tombol naik turun melalui papan shift, mirip denan yang ada di keyboard komputer saat ini.

Sebenarnya sempat muncul alternatif layout papan ketik lain, yakni Dvorak,  pada1932.  Konsep ini adalah temuan Dr. August Dvorak, seorang psikolog bidang edukasi. Menurut Dvorak, susunan yang disebutnya sebagai penyederhanaan dari konsep QWERTY ini jauh lebih nyaman bagi gerakan tangan dan jari. Dvorak juga berpendapat, susunan keyboard ini lebih sedikit menghasilkan typo atau salah ketik. Walaupunkeyboard yang dikenal dengan nama Dvorak Simplified Keyboard (DSK) ini gagal di pasaran. Setidaknya masih dipakai di beberapa system operasi seperti Windows, OS X, GNU/Linux, dan BSD.

Layout Dvorak ini dibuat berdasar penggunaan pengetikan untuk bahasa Inggris. Sedangkan untuk bahasa lainmasih harus dibuat konsep berbeda. Susunan ketikan ini mendapatkan paten pada tahun 1932 dan diakui oleh pihak American National Standards Institute (ANSI) sebagai alternatif di samping QWERTY. Bahkan layout ini sempat dipakai dalam beberapa jenis mesin tik elektronik keluaran IBM.

Seperti apa susunan keyboard Dvorak? Jika pada QWERTY diawali dengan huruf QWERTY, maka pada layout Dvorak diawali dengan symbol :, ?, ., kemudian huruf PYFGCRL. Baik Dvorak maupun QWERTY telah mengalami sejumlah perubahan sejak awal dipatenkan hingga saat ini. Layout Dvorak sendiri masih dipakai untuk keperluan programming.
Mengapa QWERTY yang justru kini menjadi sangat popular? Kemungkinan besar adalah karena layout papan ketik ini lebih familiar dan mudah diadaptasi oleh berbagai bahasa di dunia, termasuk Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar