Q-W-E-R-T-Y. Enam huruf yang mendefinisikan begitu banyak kehidupan
kita bangun. Deretan huruf tersebut ada di keypad ponsel, keyboard
laptop, atau keyboard virtual tablet PC. Adalah Christopher Sholes dari
Milwaukee yang pertama kali menetapkan tata letak huruf pada papan
mesin ketik di abad ke-19 lalu. Sejak itu, seolah seluruh dunia sepakat
bahwa urutan huruf pada tombol ketik haruslah mengikuti konsep QWERTY.
QWERTY dan Dvorak |
Susunan QWERTY pertamakali dipatenkan Sholes pada 1878, termasuk
sejumlah perbedaan dari layout modern saat itu. Susunan ini menjadi
popular berkat dipakai pada mesin tik manual jenis Remington No. 2 yang
diproduksi di tahun 1878 juga. Ini merupakan mesin tik pertama yang
menggunakan tombol naik turun melalui papan shift, mirip denan yang ada
di keyboard komputer saat ini.
Sebenarnya sempat muncul alternatif layout papan ketik lain, yakni
Dvorak, pada1932. Konsep ini adalah temuan Dr. August Dvorak, seorang
psikolog bidang edukasi. Menurut Dvorak, susunan yang disebutnya sebagai
penyederhanaan dari konsep QWERTY ini jauh lebih nyaman bagi gerakan
tangan dan jari. Dvorak juga berpendapat, susunan keyboard ini lebih
sedikit menghasilkan typo atau salah ketik. Walaupunkeyboard yang
dikenal dengan nama Dvorak Simplified Keyboard (DSK) ini gagal di
pasaran. Setidaknya masih dipakai di beberapa system operasi seperti
Windows, OS X, GNU/Linux, dan BSD.
Layout Dvorak ini dibuat berdasar penggunaan pengetikan untuk bahasa
Inggris. Sedangkan untuk bahasa lainmasih harus dibuat konsep berbeda.
Susunan ketikan ini mendapatkan paten pada tahun 1932 dan diakui oleh
pihak American National Standards Institute
(ANSI) sebagai alternatif di samping QWERTY. Bahkan layout ini sempat
dipakai dalam beberapa jenis mesin tik elektronik keluaran IBM.
Seperti apa susunan keyboard Dvorak? Jika pada QWERTY diawali dengan
huruf QWERTY, maka pada layout Dvorak diawali dengan symbol :, ?, .,
kemudian huruf PYFGCRL. Baik Dvorak maupun QWERTY telah mengalami
sejumlah perubahan sejak awal dipatenkan hingga saat ini. Layout Dvorak
sendiri masih dipakai untuk keperluan programming.
Mengapa QWERTY yang justru kini menjadi sangat popular? Kemungkinan
besar adalah karena layout papan ketik ini lebih familiar dan mudah
diadaptasi oleh berbagai bahasa di dunia, termasuk Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar